Nuraniku melepas dahaga.
Tatkala sepatu kuda instan
:menyerbu buih gelombang malam.
Ia duduk di beranda
bercengkrama dengan laut.
Tiga waktu kulampaui
saat matahari menerjang gunung dan laut. Aku bisu
tiada lagi pagi
menyirami taman bunga itu.
Putu Sugih Arta
Mataram, 10 Desember 2008
Senin, 05 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar